Color Matching bagian kedua

Melanjutkan pembahasan pada Color Matching bagian pertama, saya hendak menceritakan saat bekerja pada salah satu pabrik di Malaysia. 
Ingat, awal mulai, direktur minta saya tuk belikan stirrer kecil 200 liter tanpa tank dan movable.
Kemudian meminta kepala laboratorium tuk mengubah semua design yg menggunakan lebih dari 3 warna menjadi maksimal 3 warna, demikian pula tuk digital printing. Hasil disampaikan ke customers dengan ditambahi ancaman, bahwa terjadi perubahan bahan baku sehingga shade berubah. Wkwkwkw bisa aja pak direktur. Dan kepala marketing juga paham, shade yang tidak stabil akan merepotkan sales dengan komplen yg bertubi-tubi. 
Salah bila menganggap: warna ini warna itu dicampur akan menjadi suatu warna. 
Warna keramik bukan spt mengaduk warna tuk cat, cam kan itu. Warna keramik ditentukan oleh:
1. Bahan baku body, warnanya
2. Engobe, ketebalan dan warna. 
3. Ketebalan glaze
4. Suhu pada kiln. 
Dll problem yg mungkin ada.

Jadi penggunaan 3 warna, atau 2 warna dan bahkan 1 warna akan memberikan kemudahan :
1. Matching color hanya kurang dan tambah pada 1 warna saja. 
2. Cepat tuk matching color.
3. Kestabilan shade akan baik, dan sales pun senang. Krn setiap warna inti memiliki titik suhu kiln yang berbeda. 
4. Yg jelas bagian glaze preparation atau digital akan lebih lebih santai. 

Karena kombinasi 2 warna dengan 4 warna akan jauh jumlah iterasi nya.

Jadi bila sales datang dengan contoh tuk dibuatkan, maka design membuat dengan jumlah warna inti maksimal 3, sukur sukur bisa 2 warna inti saja. Kemudian sales menyetujui, karena sales harus sadar akan hal yang diuraikan diatas. Yaitu jumlah warna inti lebih dari 3 akan menyulitkan produksi dan penjualan. Loh kok penjualan??  Iya karena warna inti banyak akan menyebabkan variasi shade yang sulit dikontrol dan akhir akhirnya sales harus menyetujui shade yg dihasilkan produksi. Kata orang produksi : makan tuh design, minta aja yg susah susah. Padahal salah orang produksi dan laboratorium, mengapa tidak mengerti tentang color matching diatas.

Ada satu pengalaman juga, digital printing mengalami masalah pada ink tower warna pink. Selama perbaikan dan menunggu ink tower datang dari Italy, produksi mengalihkan ke produk produk yang tidak menggunakan warna pink. Sales diberitahu, tapi dikatakan bahwa produk lainnya bisa didahulukan. Wuih sales pun bernafas lega. Dan ketika tower ink tiba dan berfungsi baik, produksi kembali normal. 

Demikian lah cara tuk proses produksi yang benar dan baik.

Coba pikirkan. 


Komentar