Laboratorium kiln

Laboratory kiln:
Pemakaian dan perawatan yang baik akan memberikan usia mesin yang lama.
Dibawah ini hal hal yang harus diperhatikan:
Untuk laboratory kiln yang baru ataupun setelah selesai penggantian elemen, panaskan dalam keadaan kosong, hingga 1100°C. Hal ini akan membentuk lapisan oksida pada permukaan elemen dan memperpanjang umur elemen.
Jangan membuka kiln diatas 200°C. Akan menyebabkan crack karena pendinginan tidak merata yang tiba tiba.
Bila elemen keluar dari jalur, jangan dibengkokkan. Panaskan dengan lampu pemanas dan lalu tekukkan dengan tang panjang. Untuk mengikat elemen, dapat menggunakan kawat elemen juga.
Bata dalam kiln bisa crack, asalkan tidak merusak struktur maka dapat diabaikan.
Gunakan semen temperatur tinggi, atau nama lain high temperature mortar atau refractory cement.
Gunakan alumina powder tuk dasar kontak dengan bangku bata.
Kurva laboratory kiln yang baik adalah 50°C-100°C perjam tuk sampai pada 600°C, lalu 150°C perjam lanjut ke temperature akhir. Teruntuk glaze 150°C perjam tuk 500°C yang kemudian 250°C perjam sampai glaze matang.
Bahan elemen adalah nickelin, dan dapat ditekuk saat masih baru atau belum pernah dialiri listrik. Diameter nickelin baru akan sedikit lebih kecil dari elemen yang terpasang.
Gunakan pipa alubit yang biasa digunakan pada pipa thermocouple, untuk tempat roll elemen nickelin. Banyak dijual dalam berbagai diameter.
Gunakan porcelain konektor untuk menyambungkan elemen dengan listrik

Ada yang mau menambahkan?

Komentar

jajangorengan mengatakan…
om tolong liat telegramnya dong ada yang penting btw mayan bagus om artikelnya thanks
Budi Laksamana mengatakan…
Iya, dah lihat. Thanks